Menu

Friday, June 18, 2010

MINI SATA (mSATA)

ORGANISASI resmi yang mengurusi tentang teknologi SATA,
yaitu Serial ATA International Organization (SATA-IO) mengu-
mumkan, saat ini sedang mengembangkan konektor terbaru dari
keluarga SATA, yaitu mini-SATA (mSATA). Konektor ini diharap-
kan menjadi low-profi le connector yang mampu mengefektifkan
konektor SATA, diintegrasikan dengan perangkat-perangkat lain
yang lebih kecil dan compact.
mSATA sendiri masih memiliki kecepatan yang tinggi dan
realibilitas yang bagus sama dengan SATA interface standar.
Sehingga kemampuan ini bisa diimplementasikan dalam bebera-
pa storage solution untuk device yang berukuran kecil, seperti
di dalam notebook dan netbook. mSATA ini juga akan memiliki
kompatibilitas untuk digunakan pada harddisk (HDD) maupun
solid state drives (SSD). Dengan konektor mSATA, para produ-
sen juga bisa menawarkan media peyimpanan yang berukuran
lebih besar, namun tetap menghemat tempat. Penggunaan
mSATA sendiri nantinya diprediksi akan banyak digunakan pada
SSD dengan ukuran yang diperkecil sampai dengan seukuran
kartu nama untuk diaplikasikan dalam PC portabel, dimana
penggunaan tempat dan penghematan biaya produksi menjadi
yang terpenting didalam sebuah PC portabel. mSATA sendiri
sudah men-support transfer rate sebesar 1,5 Gb/s dan 3.0 Gb/s,
suatu pertukaran data yang cukup cepat saat ini.

Pengaplikasian mSATA Connector
Bersamaan dengan pengumuman oleh SATA-IO, beberapa
produsen langsung meresponsnya. Di antaranya adalah Toshiba.
Dimana produsen ini akan mengintegrasikan mSATA pada
beberapa produk terbarunya, khususnya untuk produk SSD
yang menggunakan 32 nm NAND fl ash. SSD ini akan memiliki
kapasitas 30 GB dan 62 GB, keduanya memiliki kecepatan baca
(read speed) 180 MB/s dan kecepatan tulis (write speed) 50
MB/s. Keunikan terletak dari dimensi SSD yang diusung, yaitu
berukuran sama dengan kartu nama. Sekitar 1.18inc x 0.19inc
x 2inc. Kedua SSD yang menggunakan konektor mSATA ini
rencananya akan dipasarkan pada bulan Oktober. Toshiba
juga mengklaim untuk SSD yang berkapasitas 62 GB ini jauh
lebih kecil dan lebih ringan dibandingkan dengan SSD standar
yang digunakan pada berbagai netbook sekarang ini. Artinya
pada saat Anda membaca artikel ini, seharusnya SSD dengan
konektor mSATA sudah beredar di pasaran.
Fitur mSATA
Masih sama dengan keluarga SATA yang lain, mSATA juga
memiliki fi tur hotplugging. Namun perlu dicermati juga karena
tidak semua interface SATA (yang ada pada motherboard),
terutama pada generasi lama sudah mendukung mode hotplug
ini. Karena meskipun device (SSD atau harddisk) Anda sudah
mendukung fi tur hotplugging, namun notebook, netbook , atau
motherboard Anda tidak mendukung fi tur ini. Maka sama saja,
Anda tidak bisa menggunakan fi tur hotplug ini.
Fitur hotplug ini memerlukan device untuk berjalan pada
mode native command bukan pada mode IDE emulation,
dimana native command memerlukan AHCI (Advanced Host
Controller Interface). Anda yang menggunakan OS Windows
XP tidak akan bisa menggunakan fi tur hotplug, karena OS ini
tidak mendukung AHCI.
Anda baru bisa menggunakan fi tur hotplug ini, jika menggu-
nakan operating system Windows Vista, Windows 7, FreeBSD,
Linux dengan kernall 2.6.19 ke atas, Solaris dan Open solaris.
Atau jika motherboard dan chipset Anda sudah mendukung
AHCI ini.
Generasi SATA
SATA memiliki 3 generasi yang masing-masing memiliki kelebi-
han tersendiri, namun tentunya semakin baru generasinya, maka
semakin lebih baik juga teknologi yang diterapkan.
Generasi pertama dari SATA disebut juga dengan SATA 1.5
Gbit/s. Namun begitu SATA generasi pertama ini hanya memiliki
transfer rate sebesar 1.2 Gbit/s. Pada saat mechanical harddisk
sudah bisa mencapai kecepatan hingga 131 MB/s, dan untuk
fl ash drive berkecepatan hingga 201 MB/s untuk transfer data.
SATA generasi pertama belum mendukungnya, dikarenakan
keterbatasan troughput yang dimiliki.
Generasi kedua SATA disebut juga dengan SATA 3 Gbit/s
au SATA II dimana device yang menggunakan standar ini
emiliki troughput sampai dengan 300 MB/s. Penamaan SATA
atau SATA 2 sendiri tidak langsung terjadi karena untuk
eperluan marketing, maka SATA 3 Gbit/s diubah menjadi
ATA II atau SATA 2 oleh SATA-IO. SATA II ini meskipun me-
iliki kecepatan transaksi yang lebih tinggi dibanding penda-
ulunya, namun ia memiliki kendala kompatibilitas, terutama
ntuk backward. Memang SATA II didesain untuk backward
ompatibility dengan SATA generasi pertama, dengan cara
enurunkan bandwidth sesuai dengan bandwidth SATA 1.5
B/s. Namun kenyataannya, SATA generasi pertama ada
eberapa yang tidak memiliki SATA speed negotiation. Se-
ngga Anda harus secara manual men-setting device SATA II
elalui bantuan jumper, itu pun jika disediakan device yang
ersangkutan. Beberapa chipset yang bisa dijadikan contoh
dak mendukung backward compatibility adalah VIA VT8237
an VT8237R southbridge, dan VIA VT6420, VT6421A dan
VT6421L standalone SATA controller. Chipset SiS 760 dan 96
chipset juga memiliki problem yang sama, namun masih bi
“terselamatkan” dengan cara melakukan update driver RO
controller tersebut.
Terakhir adalah generasi ketiga dari SATA yang disebut SAT
6 Gbit/s. SATA-IO juga mengubah nama dari SATA 6 Gbit
ini menjadi SATA III atau SATA 3.0 untuk menghindari ketida
sinkronan nama dengan pendahulunya, yaitu SATA II. Meman
pengembangan ini ditujukan untuk meningkatkan perform
dari pelayanan video streaming, dan sedikitnya ganggua
pada saat pertukaran data. Kabel juga menjadi lebih panjan
menjadi 1 meter. Ini harus dibayar dengan daya tinggi yan
dibutuhkan untuk SATA III tersebut. Tidak lain untuk menyup
kemampuan chipset dalam meningkatkan kecepatan SATA I
SATA III bisa menggunakan kabel dan konektor generasi lam
atau sebelumnya. Dan yang paling menggembirakan adala
SATA III sudah backward compatibily dengan SATA II, denga
tidak diperlukannya jumper-jumper atau update driver RO
pada device dan chipset. mSATA sendiri juga termasuk dala
kategori generasi ketiga ini. Device yang menggunakan sta
dar SATA generasi ketiga memiliki troughput sampai denga
500 MB/s Memang nampaknya tidak akan lama lagi akan muncul
generasi berikutnya, ini ditandai dengan munculnya konektor
mSATA ini. Kami sendiri melihat mSATA nantinya akan bisa
diterima publik, utamanya bagi para pekerja saat ini yang cende-
rung mengerjakan segala sesuatunya secara mobile. Hal ini ten-
tunya diperlukan perangkat penunjang yang "kompak”, seperti
notebook berukuran kecil (netbook), fl ash disk, SSD eksternal,
dan sebentar lagi akan muncul SSD dengan interface mSATA
yang seukuran dengan kartu nama. Namun akankah harga SSD
mSATA tersebut bisa dijangkau? Kita lihat saja nanti.

No comments:

Post a Comment