Satu produk low-end yang diikutsertakan
pada single test kali ini adalah produk
dari Zotac, tepatnya Zotac 9400GT, dan
sudah dilengkapi memory berkapasitas
besar.
Produk ini menggunakan GPU G96
C1, dimana untuk beberapa clock-nya
berjalan tidak reference, alias lebih pelan.
Untuk GPU core clock memang masih
berjalan standar di 550 MHz, namun
untuk memory GDDR2 digunakan clock
452 MHz dimana clock reference produk
ini jika menggunakan memory GDDR2,
seharusnya adalah 800 MHz. Begitu juga
untuk shader clock yang diturunkan 50
MHz, dari reference sebesar 1400 MHz
menjadi 1350 MHz.
Beralih ke solusi pendingin yang di-
gunakannya, memang kelihatan sangat
ekonomis. Dikarenakan heatsink yang
digunakan tergolong kecil dan tipis, dan
agak mengkhawatirkan jika menurut
kami, karena penggunaan GPU yang
over-heating secara terus-menerus dapat
menurunkan life-cycle produk. Kipas yang
digunakan produk ini juga berukuran ke-
cil, dan lumayan bising jika produk sudah
mulai panas. Namun walaupun heatsink
fan yang digunakan terkesan ekonomis,
tercatat pada saat full load panas yang
dihasilkan hanya mencapai 62 derajat
celcius saja. Kemudian di saat idle, panas
bertahan di 47 derajat celcius. Jadi kesim-
pulannya di sini, walau heatsink yang
digunakan terkesan low profi le, namun
tidak akan mengganggu karena memang
GPU 9400GT ini tidak panas.
Performa produk dari Zotac ini tidak
bisa terlalu diandalkan untuk game
berat. Apalagi masa kini, untuk gaming
test Crysis resolusi rendah saja skor yang
didapat hanya 12%, sementara itu untuk
skor test lainnya tidak ada yang mencapai
25%. Jadi, produk ini memang ditujukan
untuk kegiatan perkantoran atau belajar
saja, seperti contohnya surfi ng di Inter-
net, mengetik tugas atau bisa juga untuk
entertainment ringan, seperti mendengar-
kan lagu dan menonton fi lm.
No comments:
Post a Comment