Menu

Friday, June 18, 2010

Berpikir Benar, Berpikir Positif

Pikiran positif adalah pikiran yang dapat membangun dan memperkuat
kepribadian atau karakter. Ini juga berarti bahwa kita bisa menjadi pribadi
yang lebih matang, lebih berani menghadapi tantangan, dan melakukan halhal
yang hebat. Pikiran positif tak akan membuat kita berhenti karena
keterbatasan atau kelemahan kita, namun pikiran positif justru akan
membuat kita mencari kekuatan kita hari demi hari.
Pascal pernah mengutarakan kalimat-kalimat bijak, yang kira-kira
bunyinya seperti ini:
"Pikiran positif datang dari kepercayaan, pikiran negatif datang dari
keragu-raguan; rasa takut yang benar adalah rasa takut yang digabungkan
dengan harapan, karena itu lahir dari kepercayaan, serta kita berharap pada
Tuhan yang kita yakini; sementara rasa takut yang salah digabungkan dengan
keputusasaan, karena kita takut pada Tuhan; beberapa orang takut
kehilangan-Nya, sementara yang lain takut mencarinya."
Jadi, kita tak perlu ragu-ragu akan kemampuan kita. Kita harus
percaya pada kemampuan kita. Harga diri yang kita miliki seharusnya bisa
membuat kita kuat dan terus bersikap positif. Kita juga seharusnya tak pantas
untuk menjadikan ‘membuat alasan’ sebagai kebiasaan kita. Sikap seperti ini
tak akan bisa membuat kita menjadi pemenang dalam kehidupan ini. Sikap
seperti inilah yang akan membunuh ambisi, melemahkan kemauan, dan
membahayakan diri kita sendiri.

Orang-orang yang terus menerus dikelilingi oleh ketakutan tak tahu
betapa banyaknya pikiran-pikiran negatif yang mempengaruhi mereka tiap
harinya. Mereka membatasi diri mereka sendiri dengan sugesti bahwa
keterbatasan mereka menghalangi mereka untuk sukses, dan mereka juga
percaya bahwa diri mereka tidak berharga. Mereka tidak berpikir bagaimana
caranya agar sukses, tapi mereka justru berpikir bagaimana mereka bisa
gagal.
Pernahkan Anda mendengar tentang Washington Irving? Irving adalah
seorang sastrawan Amerika yang terkenal dengan karyanya yang berjudul
“The Legend of Sleepy Hollow”. Suatu ketika, Washington Irving pernah
diminta untuk memimpin suatu cara makan malam untuk kedatangan Charles
Dickens, namun dia merasa bimbang dan yakin bahwa dirinya tak akan
berhasil. Irving ditunjuk sebagai seorang pemimpin perjamuan, dan akhirnya
dia menerima tugas tersebut.
Tapi, Irving terus menerus mengatakan bahwa dia takut jika dia akan
gagal. Saat malam perjamuan tiba, Irving membuat pembukaan yang bagus,
tapi tiba-tiba dia berhenti dan menutup pembicaraannya. Ketika dia duduk,
dia berbisik pada teman di sebelahnya, "Sudah saya bilang, saya pasti gagal…
dan itu baru saja terjadi!"
Cara berpikir Irving tersebut adalah alasan mengapa ia gagal.
Seandainya ia berpikir bahwa dia pasti bisa, bukan pasti gagal, maka saya
yakin kejadiannya tidak akan seperti itu.
Dalam membangun kebiasaan berpikir positif — dengan hanya melihat
yang terbaik dalam diri Anda dan orang lain, percaya bahwa Anda mampu
melakukan hal-hal besar — perlu ditekankan bahwa pikiran kita memang
suatu hal yang akan menentukan keberhasilan kita. Apa yang Anda lakukan
kemarin menentukan diri Anda hari ini, dan apa yang Anda lakukan hari ini
akan menentukan jadi apa Anda besok.
Coba tanyakan pertanyaan berikut: Apakah Anda mendapat manfaat
dari berpikir negatif? Apakah Anda ingin memikirkan sesuatu yang akan
menghambat diri Anda untuk melakukan hal-hal hebat? Apakah Anda
menginginkan pikiran negatif yang pasti akan membawa ketidakpuasan,
kesedihan, dan kegagalan?
Jika Anda seperti saya, pasti jawaban Anda untuk semua pertanyaan
tersebut adalah ‘tidak’. Namun jika Anda tidak waspada, pikiran semacam itu
akan menyelundup masuk ke dalam kepala Anda. Cara yang terbaik untuk
mencegahnya adalah dengan terus mengisi pikiran Anda dengan pikiran
positif, dengan berpikir bahwa Anda adalah bagian dari ciptaan Tuhan yang
hebat, yang punya kemungkinan tak terbatas, yang terus tumbuh baik secara
mental maupun spiritual, serta terus berjalan menuju keberhasilan.
Memang sulit untuk terus berpikir positif ketika keadaan kita
berlawanan dengan mimpi-mimpi kita. Namun, ketika kita membiasakan diri
untuk terus berpikir positif, maka kebiasaan tersebut akan menjadi suatu
daya tarik bagi kita. Pikiran baik kita lama kelamaan akan menjadi pikiran
besar, sehingga kita akan bisa melakukan hal-hal yang kelihatannya mustahil.
Dalam buku digitalnya yang berjudul ”Guaranteed Success Thinking”,
Jim Ewards mencontohkan bahwa kebiasaan berpikir kita bisa diibaratkan
dengan bagaimana kita merawat sebuah taman. Benih tanaman adalah
pikiran kita, dan bagaimana tukang kebun bekerja diibaratkan sebagai
tindakan kita.
Kita, sebagai tukang kebun, harus selalu merawat benih yang ditanam
dengan baik. Kita harus membersihkan taman dari kotoran, dan
menyingkirkan rerumputan liar yang tumbuh. Kasus ini sama seperti pikiran,
yaitu kita harus menyingkirkan hal-hal negatif yang ada dalam kepala kita.
Jika kita bisa terus menjaganya, maka suatu saat nanti kita pasti akan
mendapat hasil yang kita inginkan, yaitu bunga atau buah yang manis hasil
dari kerja keras kita.
Oleh karena itu, Anda tak boleh meremehkan pikiran yang ada dalam
kepala Anda sejak Anda bangun tidur. Pikiran positif ketika Anda mengawali
hari akan dapat mengubah rasa takut menjadi keberanian. Pikiran tersebut
dapat menggerakkan Anda untuk berbuat hal-hal besar.
Berpikir positif sangatlah penting diterapkan dalam hidup, karena
pikiran tersebut dapat mempengaruhi Anda untuk melakukan hal-hal yang
tepat. Ada banyak orang yang salah mengambil profesi atau bisnis karena
mereka tidak berpikir dengan matang dan positif. Mereka tidak bisa membuat
pilihan yang tepat bagi hidup mereka.
Sidney Smith pernah berkata:
"Jika kita mengibaratkan profesi dalam hidup sebagai lubang di sebuah
meja, ada yang bundar, kotak, dan bujur sangkar; dan manusia sebagai
potongan kayu yang bentuknya sesuai lubang tersebut, maka pada umumnya
kita menemukan bahwa orang-orang yang berbentuk segitiga masuk ke dalam
lubang yang kotak, yang bujur sangkar masuk ke lubang segitiga, sementara
yang kotak memaksa diri untuk masuk ke lubang yang bundar."

No comments:

Post a Comment