Menu

Thursday, June 10, 2010

Penghargaan Lingkungan Hidup


Pemerintah Daerah (Pemda) sepatutnya menjaga keanekaragaman hayati Indonesia dari kepunahan, penguasaan negara lain dan melakukan pemanfaatannya secara arif dem pembangungan yang berkelanjutan. Hal ini ditegaskan oleh Menteri Lingkungan Hidup, Prof. Gusti Muhammad Hatta dalam sambutannya pada Upacara Penyerahan Penghargaan Lingkungan Hidup 2010 yakni Penghargaan Adipura, Adiwiyata, Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) terbaik, dan Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Lingkungan Hidup (DAK-LH) terbaik, Selasa 8 Juni di Hotel Borobudur Jakarta. Dijelaskannnya, potensi ekonomi keanekaragaman hayati telah terbukti tidak saja menghasilkan devisa bagi negara sebagai bahan industri, tapi juga menjadi sumber ketahanan pangan di berbagai daerah yang dapat menyejahterakan masyarakat lokal. Sumber daya gentik dan pengetahuan kearifan lokal atas obat-obatan tradisional Indonesia, kata Gusti M Hatta, sangat dikenal dan bernilai tinggi di mata internasional.

Di depan ratusan pejabat dari berbagai daerah, puluhan tokoh masyarakat, ratusan pimpinan sekolah, Gusti M Hatta menghimbau semua pihak untuk mengambil peran strategis dalam menyelamatkan bumi dan menjaga sumber daya alam Indonesia terutama keanekaragaman hayati. “Sesuai dengan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2010 yakni Keanekaragaman Hayati, Masa Depan Bumi Kita,” kami yakni para PimpinanDaerah, Pimpinan Masyarakat serta para pimpinan sekolah yang hadir disini menjadi tokoh kunci yang berperan strategis dalam penyelamatan bumi dan sumber daya alam Indonesia terutama keanekaragaman hayati,” kata Gusti M Hatta

Peserta ADIPURA dan ADIWIYATA Meningkat
Mengenai penghargaan Adipura sebagai upaya mempertahankan pelestarian keindahan alam (landscap beauty preservation), serta menciptakan kota dan kabupaten yang bersih dan teduh (clean and green city), menurut Gusti M Hatta, program tersebut akan terus dilaksanakan. Berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi Program Adipura tahun ke-8, kata Gusti M Hatta, terdapat dua hal penting:

Pertama: Program Adipura telah diikuti oleh 377 kota di Indonesia, atau sekitar 85% dari seluruh jumlah kota yang ada di Indonesia. Kedua: 37% (140 kota dari 377 kota peserta) telah menunjukkan kinerja relatif baik dalam pengelolaan lingkungan perkotaan sehingga mendapat penghargaan Anugerah Adipura 2010.

Dengan demikian, dibanding dengan tahun 2009, yang hanya diikuti sekitar 34% kota di Indonesia (126 dari 375 kota peserta Program Adipura) telah terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Pada hal, penilaian Adipura pada 2010 lebih diperketat dengan penambahan komponen pengelolaan sampah. Gusti M Hatta berharap, Program Adipura dapat mempercepat peningkatan kinerja dalam pengelolaan lingkungan perkotaan dengan lebih baik lagi.

Peningkatan jumlah peserta juga terjadi pada Program Adiwiyata yakni upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan berbasis pada sekolah-sekolah. Hal ini antara lain tercermin dari sebaran sekolah yang mendapat penghargaan Adiwiyata, baik dengan status Sekolah Adiwiyata Mandiri, Sekolah Adiwiyata dan Calon Sekolah Adiwiyata baik negeri maupun swasta yang sudah menyebar di 25 provinsi di Indonesia. Karena itu, Gusti M Hatta berharap kepada para pimpinan sekolah agar terus meningkatkan program ini karena dinilai efektif dan efisien sebagai solusi alternatif dalam upaya peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan hidup.

Penghargaan Lainnya
Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada Hari Lingkungan Sedunia 2010, Kementerian Lingkungan Hidup juga memberikan penghargaan lainnya, disamping bentuk penghargaan yang sudah ada. Menurut Gusti M Hatta, hal itu terkait dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang mengamanatkan perlunya iventarisasi sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Penghargaan atas upaya tersebut diberikan kepada daerah yang telah menyusun Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) dengan baik. Dijelaskannya, pada tahun 2009 ada 22 pemerintah provinsi dan 191 pemerintah kabupaten/kota telah menyampaikan laporan SLHD kepada Kementerian Lingkungan Hidup. Karena itu ia berharap laporan tersebut dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin agar keputusan yang diambil senantiasa berwawasan lingkungan.

Anugerah Lingkungan Hidup juga diberikan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota yang berprestasi dalam pengelolaan Dana Alokasi Khusus Lingkungan Hidup (DAK-LH) dengan baik. Dari 434 Kabupaten/Kota penerima DAK-LH, terpilih lima kabupaten/kota yang telah melaksanakan DAK-LH dengan baik yakni: 1. Kabupaten Hulu Sunai Selatan; 2. Kota Surabaya; 3. Kota Pariaman; 4.Kota Manado; 6. Kota Mataram.
Acara penyerahan lingkungan hidup 2010 berlangsung meriah antara lain dengan penampilan Paduan Suara Dharma Wanita Kementerian Lingkungan Hidup yang menyanyikan beberapa lagu yang tertata dengan apik (Paulus Londo)

No comments:

Post a Comment