Menu

Friday, June 11, 2010

Sekalipun Untuk Kesehatan dan Gizi


Sekalipun Indonesia berhasil mengurangi angka kematian bayi dan anak beberapa tahun terakhir, negeri ini masih menghadapi tantangan untuk mengurangi anak-anak kekurangan gizi dan memperbaiki kesehatan ibu. Kematian ibu masih tinggi, yaitu 307 kematian dari tiap 100.000 orang. Kekurangan nutrisi mikro seperti misalnya yodium, vitamin A dan zat besi masih banyak terjadi. Terbukti 58 juta orang Indonesia tidak mengonsumsi garam beryodium. Sementara 70 persen ibu dan anak menderita anemia. Desentralisasi politis telah menyebabkan minimnya dana dan kemampuan pengelolaan layanan kesehatan di seluruh 33 propinsi dan 440 kabupaten. Tentu hal ini berdampak negatif pada bidang kesehatan terutama upaya imunisasi secara serentak di seluruh Indonesia.
Imunisasi menunjukkan kemajuan sejak 1990an ketika jumlah anak usia 12-23 bulan mendapat imunisasi campak mencapai 72 persen. Tapi cakupan imunisasi di Indonesia sangat bervariasi dan wabah campak pun tidak lazim. Selain itu, kasus polio muncul lagi pada 2005 dengan 295 kasus selama 9 bulan pertama. Ini pertama kalinya sejak 1996. Satu dari lima Kabupaten beresiko tinggi terhadap tetanus pada bayi lahir dan ibu-ibu melahirkan. Sedangkan malaria berpengaruh pada sekitar 20 persen penduduk khususnya mereka di Indonesia timur. Dari 30 juta kasus malaria per tahun, hanya 10 persen yang ditangani dengan fasilitas kesehatan.

No comments:

Post a Comment